Description
Pernah terpikirkan hal ini? Seiring dengan makin tingginya awareness orang-orang sama kesehatan mental dalam beberapa tahun terakhir, ada trend untuk melakukan romantisasi dari gangguan kesehatan mental itu sendiri. Seperti merasa keren kalau terkena bipolar/depresi/anxiety. Ada juga banyak orang, khususnya anak-anak muda melakukan ‘self-diagnosing’, baik itu mereka sadari atau tidak. Dan parahnya banyak yang "berlindung" di balik kesehatan mental saat mereka dituntut untuk bertanggung jawab atas ulah yang mereka lakukan.
Padahal, seharusnya diagnosa gangguan kesehatan kejiwaan itu dilakukan oleh para professional di bidangnya. Dan penegakan diagnosanya itu juga tentunya tidak sembarangan. Adanya romantisasi dan self-diagnosis yang terjadi malah membuat awareness kesehatan mental yang digaungkan jadi sia-sia karena validasinya dianggap lemah.
Tapi kalau dipikir-pikir, apakah sebenarnya kita bisa tahu lebih awal kalau kita itu lagi terkena gangguan kesehatan mental? Jawabannya, ternyata bisa!
Link Tes Kesehatan Mental:
1. Survei Diagnosis Stres Kerja (Permenaker no.5/2018)
https://bit.ly/3rWmC86
2. Depression and Anxiety Self-Assessment Quiz by NHS
https://bit.ly/3gfkshn
3. Mental Health Test by MHA
https://bit.ly/3s0oJI8
Kita sering mendengar istilah “Stay Positive” atau “Good Vibes Only” yang banyak dipakai sebagai hashtag dalam berbagai postingan di social media. Meskipun mungkin orang yang memakai hashtag tersebut berniat untuk menyebarkan pesan dan kesan yang positif, tapi ada satu bahaya yang mengintai jika...
Published 12/26/22
Apakah kamu pernah mendengar istilah ‘the Law of Attraction’? Law of Attraction (LoA) ini bukanlah law/hukum secara saintifik maupun legal sebagaimana namanya. Sejauh ini belum ada bukti-bukti yang memadai untuk membuktikannya valid secara ilmiah sehingga bisa disebut “law” secara proper. Meski...
Published 12/19/22