Description
Penerbit panduan perjalanan wisata Fodor's memasukkan Bali sebagai destinasi wisata No List 2025 atau tidak dikunjungi.
Penerbit asal California, Amerika Serikat itu menyoroti masalah plastik, pencemaran ekosistem, dan pengembangan pariwisata tanpa perencanaan jangka panjang.
Masalah-masalah ini berujung pada rusaknya kebudayaan setempat, lingkungan dan industri pariwisata. Overtourism juga disebut-sebut menggerogoti kondisi lingkungan di Bali.
Padahal Bali adalah salah satu wilayah yang mengandalkan sektor pariwisata.
Tapi nih, ada pihak-pihak yang gak sepakat dengan penilaian Fodor's. Sebut saja Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Provinsi Bali Tjokorda Bagus Pemayun. Melansir DetikBali, Pemayun menegaskan Pulau Dewata masih layak dikunjungi pada tahun yang akan datang.
Dia juga menilai, penilaian Fodor's tidak utuh, karena hanya menyoroti wilayah Bali Selatan yang terbilang padat. Pemayun mengakui, kalau wisata Bali masih terkonsentrasi, tapi bukan berlebihan atau overtourism.
Benarkah? Apakah Bali tidak layak dikunjugi? Bagaimana menyikapi penilaian ini?
Pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2024 yang berlangsung pada Rabu (27/11) kemarin adalah yang terbesar dalam sejarah demokrasi di Indonesia karena digelar serentak di 37 provinsi dan 508 kabupaten/kota.
Sebanyak 1.553 pasangan calon bertarung dalam kontestasi tahun ini. Mereka yang akan...
Published 11/29/24
Hai semuanya gimana nih? Udah siap ke TPS kan ya? Berikan suara buat calon-calon pemimpin kalian. Hari ini, kita semua memilih kepala daerah secara serentak di seluruh wilayah Indonesia.
Pilkada kali ini diikuti 37 dari 38 provinsi, dengan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) tidak melakukan pilkada...
Published 11/27/24