Episodes
Di bagian kedua ini, Goenawan Mohamad akan menjawab mengapa ia tertarik masuk ke dunia seni rupa sebagai seorang pelukis. Lalu, apa pendapatnya tentang kasus lukisan palsu di dunia ini ? Apa pula pendapatnya tentang buku sastra Indonesia yang asyik seandainya diangkat menjadi film. Satu lagi yang perlu kita dengarkan adalah pembahasan Goenawan Mohamad tentang dunia sastra Indonesia. Yang paling menarik adalah bagaimana Goenawan menceritakan hubungan pribadinya dengan Sang Pencipta yang...
Published 09/29/20
Setahun yang lalu, seminggu sebelum Niken, satu-satunya anak kami, tenggelam di laut, ia sering bertanya benarkah sawunggaling unggas yang datang dari negeri cermin. Ibu tidak tahu, jawabku. Nyah Su yang suka bercerita demikian. Aku suka cerita dia, kata Niken. (Surti + Tiga Sawunggaling, Goenawan Mohamad) Ini adalah petikan dari novel penyair Goenawan Mohamad yang sebelumnya berbentuk naskah drama dengan judul yang sama (Gramedia Pustaka Utama , 2018) . Mengapa Goenawan...
Published 09/22/20
Bagaimana jika tirai ini aku buka dan ternyata sudah pagi? Bagaimana jika pendekar yang kamu ceritakan itu ternyata sudah selesai bertarung dan alun-alun kota sudah sepi? Bagaimana jika sepanjang kita ada di sini, ternyata di luar sana kota ini telah bangkit dari reruntuhan dan kita tidak mengenalinya lagi?” Kumpulan cerita pendek Raka Ibrahim yang pertama, sebelumnya lebih dikenal sebagai wartawan musik berjudul “Bagaimana Tuhan Menciptakan Cahaya” (Commabooks, Kepustakaan Populer...
Published 09/17/20
“Kanker adalah maharaja segala penyakit, raja terror,” demikian kata dr. Siddharta Mukherjee , dokter spesialis dan peneliti kanker terkemuka di dalam bukunya yang terkenal “The Emperor of All Maladies”. Buku ini sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh Rahmat Purwono menjadi “Kanker, Biografi Suatu Penyakit” (Kepustakaan Populer Gramedia, 2020). Yang menarik, bukan saja dr.Mukherjee mengutip berbagai dokter di abad lalu, atau Shakespeare dan Susan Sontag sehingga kanker dikisahkan...
Published 09/15/20
“……Tubuh perempuan terkasih dalam lukisanmu Yang tak kunjung selesai meluapkan hidup Hijau sehijau belantara, biru sebiru hampa angkasa Di mana segalanya mungkin bermula Sebelum jagat raya tercipta sebatas cerita…….” (“Bersama Hendra Gunawan ke Trunyan”, Warih Wisatsana) Cuplikan puisi karya penyair Warih Wisatsana ini diciptakan tahun 2015. Tetapi ide itu lahir tahun 1984 ketika Warih mengunjungi Taman Budaya Bali dan pertama kali ‘berkenalan’ dengan warna warni sang maestro pelukis...
Published 09/08/20
Bagaimana jika tirai ini aku buka dan ternyata sudah pagi? Bagaimana jika pendekar yang kamu ceritakan itu ternyata sudah selesai bertarung dan alun-alun kota sudah sepi? Bagaimana jika sepanjang kita ada di sini, ternyata di luar sana kota ini telah bangkit dari reruntuhan dan kita tidak mengenalinya lagi?” Kumpulan cerita pendek Raka Ibrahim yang pertama, sebelumnya lebih dikenal sebagai wartawan musik berjudul “Bagaimana Tuhan Menciptakan Cahaya” (Commabooks, Kepustakaan Populer Gramedia,...
Published 09/01/20
NOVEL “THE BORROWED” KARYA CHAN HO-KEI Perkenalkan Inspektur Polisi Kwan Chun-dok. Seorang Hercule Poirot dari Hong Kong, atau katakanlah dia seorang Columbo yang selalu berhasil menemukan pembunuh setiap kasus yang ditanganinya. Tokoh ciptaan novelis Hong Kong Chan Ho-Kei ini berkisah tentang karir Kwan Chun-dok sebagai detektif selama 50 tahun. Chan Ho-Kei memulai novelnya dengan setting Hong Kong tahun 2013 ketika sang detektif sudah dalam keadaan tergeletak di rumah sakit, koma, tetapi...
Published 08/25/20
Sapardi Djoko Damono (1940-2020) adalah seorang penyihir. Seluruh negeri terpukau oleh ruh yang ditiupkan dalam puisi-puisinya “Duka-Mu Abadi”, “Aku Ingin” hingga “Hujan Bulan Juni” yang tertera abadi di hati dan bibir para pembacanya. Selama 80 tahun hidupnya, Sapardi bukan hanya seorang penyair yang produktif, tetapi ia juga melahirkan sejumlah penerjemahan karya asing, esei sastra, kumpulan cerita pendek dan novel. Kepergiannya bulan Juli lalu seketika membuat keluarga, kawan, para...
Published 08/18/20
Diskusi Novel “Nineteen Eighty-Four ” oleh George Orwell Feat. Robertus Robet WAR IS PEACE. FREEDOM IS SLAVERY . IGONARANCE IS STRENGT.    Novel “Nineteen Eighty-Four”  karya sastrawan Inggris George Orwell yang terbit tahun 1949 akan menjadi episode pembuka podcast "Coming Home with Leila Chudori" musim tayang 4. Sebuah novel dystopia yang menyorot tokoh Winston Smith, seorang anggota partai lapisan terbawah di sebuah negara fiktif. Kehidupan rakyat, Kehidupan politik, partai , media,...
Published 08/11/20
"Menyusuri Lorong-lorong Dunia" adalah tiga jilid catatan perjalanan Sigit Susanto mengunjungi puluhan negara di dunia. Selain kaya informasi yang rinci, ketiga buku ini juga penuh dengan drama kebudayaan, percakapan keseharian dengan warga lokal, pertanyaan dan esei politik serta cinta yang mendalam terhadap sastra dan pelaku sastra. Ditulis dengan sederhana, lancar dan jujur, Sigit Susanto yang juga dikenal sebagai penerjemah karya-karya Franz Kafka. Dengarkan "In Conversation with Sigit...
Published 07/07/20
Tidak banyak penulis Indonesia yang mampu menulis kisah perjalanan yang menarik, yang asyik, yang menyusuri tempat-tempat yang tidak turistik. Di masa lalu kita mengenal para sastrawan yang juga menulis perjalanan seperti Ernest Hemingway dan Jack Kerouac atau wartawan seperti P.J O’Rourke atau penulis perjalanan Pico Iyer. Ada satu hal yang menyamakan para penulis perjalanan ini: pembaca yang menikmati tulisan merasa mereka berada di tempat-tempat yang diceritakan. Kelebihan mereka:...
Published 06/30/20
Hanya ada satu Gabo. Hanya ada satu yang bernama “Seratus Tahun Kesunyian’. Hanya ada satu "Cien Años de Soledad" yang lahir tahun 1967 dan diterjemahkan oleh Gregory Rabassa ke dalam bahasa Inggris menjadi “One Hundred Years of Solitude.” Karya kedua sastrawan dan wartawan Gabriel Garcia Márquez inilah yang kemudian membawa namanya ke seluruh pelosok dunia, yang kemudian membawa novel itu diterjemahkan lebih dari 50 bahasa. Novel sepanjang 422 halaman ini bercerita tentang beberapa generasi...
Published 06/23/20
NOVEL “SANG KERIS” KARYA PANJI SUKMA “Ketika anak itu belum mengerti tentang arti sebuah kehilangan, sebenarnya takdir anak itu telah selesai ditulis.” Demikian Panji Sukma memulai novelnya. Di dalam 110 halaman ini, “Sang Keris” (Gramedia Pustaka Utama, 2020), menceritakan Kanjeng Kyai Karonsih sebagai keris yang luar biasa mumpuni yang mengalami sentuhan berbagai pemilik yang mempunyai kisahnya masing-masing. Pendek, padat, non-linier, novel ringkas ini memenangkan juara dua Sayembara Novel...
Published 06/16/20
Kali ini podcast kami menampilkan yang istimewa. Budiman Sudjatmiko, Ketua Umum Inovator 4.0 bukan hanya akan membahas novel ‘Human Act’ karya Han Kang, seorang sastrawan Korea Selatan, tetapi juga karyanya sendiri “Anak-anak Revolusi” (Gramedia Pustaka Utama). Jika novel “Human Act” berkisah tentang dampak peristiwa Gwangju, Korea Selatan tahun 1980 terhadap para korban dan keluarganya, maka “Anak-anak Revolusi” adalah kesaksian Budiman tentang bagaimana dia dan kawan-kawannya sesama...
Published 06/09/20
Soe Hok Djien atau Arief Budiman (1941 - 2020) adalah simbol pergerakan dan pemikiran. Tahun 1963 Arief ikut menandatangani Manifes Kebudayaan, sementara di masa Orde Baru berbagai kritik, tulisannya dan bukunya membuat pemerintah Orde Baru tak terlalu girang. Dikenal sebagai yang pencetus istilah Golput (Golongan Putih), di tahun 1973 karena dia menganggap Orde Baru sudah berbelok dari cita-cita membentuk pemerintahan demokratis, Arief Budiman adalah salah satu kritikus pembangunan Taman...
Published 06/02/20
"Coming Home with Leila Chudori" kali ini mengangkat tema "Books to Movies" bersama Mira Lesmana (Gie, Laskar Pelangi), Joko Anwar (Pintu Terlarang dan Gundala), Dian Sastrowardoyo (Aruna dan Lidahnya) Novel dan Film adalah dua medium yang berbeda. Novel adalah karya yang diciptakan dengan kekuatan kata-kata, sementara film adalah medium visual. Tetapi bagaimanapun, penonton masih saja sulit untuk tak membandingkan kedua medium ini. Selalu saja aka nada keluhan atau kecerewetan penonton yang...
Published 05/26/20
Setelah 20 tahun, Arundhati Roy menerbitkan novelnya berjudul “The Ministry of Utmost Happiness”. Jika novelnya “The God of Small Things” (1997) yang meraih Booker Prize adalah sebuah kisah tentang Ammu , seorang janda beranak kembar yang senantiasa didera hinaan dan tantangan; maka novel terbaru Roy nyaris tanpa plot dan penuh dengan tokoh-tokoh unik. “The Ministry of Utmost Happpiness” berkisah tentang Anjum, seorang waria yang menjadikan kuburan sebagai tempatnya menetap, dan menjadikannya...
Published 05/19/20
Apa yang membuat seseorang untuk mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri? Apakah benar didorong oleh peristiwa duniawi semata seperti dikejar hutang atau putus pacar? Atau ada sesuatu yang lebih mendasar? Nova Riyanti Yusuf, akrab dengan nama Noriyu, adalah seorang psikiater, penulis, yang baru saja meluncurkan bukunya berjudul “Jelajah Jiwa Hapus Stigma – Otopsi Psikologis Dua Pelukis Bunuh Diri.” (Penerbit Buku Kompas, 2020)  Secara konsisten, ia bergelut dengan penelitian bunuh diri sejak...
Published 05/12/20
Cerita pendek adalah sebuah bentuk fiksi yang sangat dicintai pembaca Indonesia. Inilah fiksi yang menyediakan ledakan di dalam ruangan yang sempit. Kali ini podcast “Coming Home with Leila Chudori” berbincang tentang antologi terbaru penulis Amerika-Tionghoa Xuan Juliana Wang berjudul “Home Remedies”. Terdiri dari 12 cerita, Julina Wang adalah sebuah debut rangkaian cerita yang bukan sekedar berkisah ‘pengalaman seorang penulis generasi milenial’, tetapi ada yang mengharukan dari kisah-kisah...
Published 05/05/20
Siapakah Raden Saleh? Sebuah novel setebal 591 halaman karya duo penulis Iksaka Banu dan Kurnia Effendi berjudul “Pangeran dari Timur” adalah karya yang sudah lama ditunggu pembaca. Dirancang sejak tahun 1999 dan diluncurkan bulan Maret 2020 ini, inilah sebuah novel fiksi sejarah yang berkisah tentang Raden Saleh dan serangkaian lukisan karya-karyanya. Novel ini bukan saja berkisah tentang sosok Raden Saleh yang flamboyant tetapi juga sekaligus menyajikan wajah Romantik di Eropa. Podcast...
Published 04/28/20
Program Podcast "Coming Home with Leila Chudori" Musim Tayang 3 akhirnya on air Rabu 22 April 2020. Nama Marah Roesli, sastrawan angkatan Balai Pustaka,  lazim bersandingan dengan roman ‘Siti Nurbaja’. Marah Roesli lahir di Padang, Sumatra Barat 1889 dan wafat meninggal  pada usia 78 tahun. Kritikus H. B. Jassin menyebut Marah Roesli sebagai Bapak Roman Modern Indonesia. Selain ‘Siti Nurbaja’ yang legendaris, ada satu novelnya berjudul “Anak dan Kemenakan” yang diterbitkan Balai Pustaka pada...
Published 04/21/20
Ketika New York Times menulis berita investigasi tentang skandal produser Harvey Weinstein yang dituduh melakukan pelecehan seksual dan pemerkosaan puluhan perempuan –aktris, anak buah di kantornya—maka gerakan #MeToo  menyala-nyala. Mereka yang dirundung, dilecehkan, diperkosa di tempat kerja oleh orang-orang yang mereka kenal, akhirnya berani bersuara.  Adalah dua jurnalis perempuan The New York Times Jodi Kantor dan Megan Twohey yang melakukan investigasi ini dengan hati-hati, penuh...
Published 02/19/20
Nama Marah Roesli, sastrawan angkatan Balai Pustaka, lazim bersandingan dengan roman ‘Siti Nurbaja’.Marah Roesli lahir di Padang, Sumatera Barat 1889 dan wafat meninggal  pada usia 78 tahun. Kritikus H.B Jassin menyebut Marah Roesli sebagai Bapak Roman Modern Indonesia. Selain ‘Siti Nurbaja’ yang legendaris, ada satu novelnya berjudul “Anak dan Kemenakan” yang diterbitkan Balai Pustaka tahun 1956. Novel ini berkisah tentang cinta terlarang antara Yatim dan Puti Bidasari yang terhadang oleh...
Published 02/12/20
PENGHARGAAN SASTRA INDONESIA. Mengapa yang menang si A, bukan si B? Bagaimana tim juri memutuskan sebuah buku sebagai karya terbaik tahun itu? Bagaimana penyelenggara memilih tim juri? Apa saja kriteria untuk bisa masuk lima besar dan bagaimana pula tim juri memutuskan pemenang? Kali ini program podcast “Coming Home with Leila Chudori” mengundang tiga narasumber yang akan menjawab pertanyaan-pertanyaan itu. Mereka adalah Richard Oh (Kusala Sastra Khatulistiwa), F. Rahardi (Penghargaan Sastra...
Published 02/05/20
KIM JI-YEONG, LAHIR TAHUN 1982” (Gramedia Pustaka Utama, 2019) adalah sebuah novel dan film yang menggegerkan Korea Selatan, lantas merebak ke dunia termasuk Indonesia. Dengan sederhana, novel ini bertutur tentang kisah perjalanan hidup seorang perempuan, sejak kecil hingga dewasa, yang terus menerus mengalami diskriminasi karena satu hal: dia seorang perempuan. Siapa lagi kalau bukan Nova Riyanti Yusuf yang sangat layak mendiskusikan buku ini dalam podcast “Coming Home with Leila Chudori”....
Published 01/29/20