Menteri Investasi, Rosan Roeslani mengungkap, ada banyak investor asing yang meragu menanamkan modalnya dalam rangka pembangunan ekosistem energi hijau di RI. Padahal, berdasar Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik, kebutuhan investasi yang dibutuhkan Indonesia untuk proyek energi baru terbarukan hingga 2030 mencapai Rp 876 triliun. Lantas, apa alasan keengganan investor itu? Kata Rosan, salah satunya karena sumber daya manusia (SDM) yang masih rendah. Kalau berdasarkan angka dari Kementerian Ketenagakerjaan, sekitar 40 persen pekerja di Indonesia hanya memiliki latar belakang pendidikan sekolah dasar (SD). Sedangkan, hasil riset yang dilakukan Yayasan Indonesia Cerah dan Suara Mahasiswa UI (SUMA UI) tahun 2023 menunjukkan 55 persen responden mahasiswa kurang dan belum familiar dengan konsep pekerjaan hijau, seperti salah satunya energi baru terbarukan. Bicara soal SDM Indonesia, Rektor Universitas Airlangga, Prof Dr Mohammad Nasih menyampaikan, kurangnya kualitas SDM di negara ini, karena Indeks Pembangunan Manusia (IPM) masih berada di angka 73,55, jauh di bawah rata-rata IPM negara maju yang berada di atas nilai 80. IPM Indonesia juga masih tergolong rendah dibandingkan beberapa negara ASEAN macam Korea, Jepang, dan Singapura. Di dunia, Indonesia menempati urutan 112 dari 190 negara. Perlu waktu satu dekade, yakni tahun 2013 hingga 2023 bagi Indonesia untuk mencapai peningkatan IPM sebesar 7,67 persen.