Description
Ternate punya kota kembar. Ya, ini adalah kota Ternate di Provinsi cavite Filipina. Di kota ini, berjarak sekitar 36km atau 58 menit dari Manila, Ibukota Negara Filipina. Nampak identitas kesultanan Ternate masih terasa. Suasananya tak jauh beda dengan Kota Ternate, Maluku Utara. Penduduknya, mayoritas adalah nelayan, industri perikanan terbesar ada di wilayah yang berbatasan langsung dengan laut china selatan.
Dari history-nya, kota Ternate cavite ini didirikan oleh para luhur kita di Ternate, yaitu bangsa mardika yang dibawa spanyol pada abad ke 16. Semua yang dari Ternate berjumlah 200 orang, seperti dilansir situs resmi ternate.cavite. Kedatangan mereka ke Filipina guna mengamankan jalur pelayaran dan melawan pemberontakan malong serta membantu spanyol melawan inggris.
Kaum Mardika ini paling istimewa dalam kekuatan garnisum spanyol di Manila. Keberaniannya dan keganasan dalam pertempuran sangat di takuti. Dalam kemenangan setiap pertempuran mereka selalu merayakan dengan tarian Sakelei atau cakalele, tarian perang yang diwariskan oleh luhur.
Kaum Mardika dikenal dengan sebutan Ternatenos, bahkan peran dari orang-orang Ternate ini sukses dalam gerakan revolusi kemerdekaan philipina Orang Ternatenos berjuang bersama masyarakat Tagalog untuk menghantam spanyol yang telah membawa mereka ke filipina dari pulau Ternate.
Kembali ke Kota Ternate di Cavite, Walikota sebelumnya bernama Herminion C Lindog adalah asli berdarah Ternate, luhurnya dari kaki gunung gamlamo. Saat ini Walikotanya di pimpin oleh Lamberto D Bambao, kalau lihat dari facenya Ternate banget lah. Nah, Ternate dengan Ternate ini sebetulnya bisa jadi peluang untuk dijadikan sister city (kota Kembar) dalam bekerjasama di berbagai sektor. Ya, tentunya supaya dua kota ini terintegrasi, maka kita bisa hilir mudiknya dengan mudah. Jangan lupa ikuti akun instagram statusternate
Dikatakan Bambang Haryo, sebagaimana amanat pasal 33 UUD 1945, campur tangan Pemerintah dalam kebijakan penentuan harga BBM, semestinya menjadi kewenangan yang mengutamakan asas perlindungan kepada masyarakat, bukan malah menyengsarakan rakyat.
"Harusnya, Pemerintah dapat bercermin pada...
Published 04/02/22
Rencana Pemerintah menaikkan tarif listrik pada 2022 di hampir semua golongan, dikritisi anggota Dewan Pakar Partai Gerindra Bambang Haryo Soekartono. Menurutnya, kenaikkan tarif listrik sangat tidak masuk akal dan membebani masyarakat.
Dikatakan Anggota DPR-RI periode 2014-2019, kenaikan...
Published 12/23/21