Episode kali ini tidak membahas perdebatan tentang makna keindahan, tetapi mengulas bagaiman seniman atau desainer dapat mengasah kepekaannya terhadap keindahan. Manusia adalah mahluk yang diberi anugerah bukan hanya agar mampu mengetahui kebenaran dan melakukan apa yang baik, tetapi juga mengapresiasi keindahan, bahkan menciptakan keindahan.

Pada episode ini kita akan melihat gambaran lengkap mengenai 4 faktor yang berpengaruh terhadap persepsi visual. Di dalam seni rupa, ke empat komponen ini selalu hadir, karena unsur yang satu terkait dengan yang lainnya. Perbedaannya hanya terletak pada penekanannya saja. Pengetahuan tentang 4 faktor pembentuk persepsi visual ini dapat menolong desainer dalam penentuan strategi komunikasi visual yang tepat bagi target audiens tertentu.

Media merupakan wadah bagi karya seniman. Selain itu media juga berfunsi sebagai saluran penyampai pesan kepada publik. Di sekitar kita ada begitu banyak media, mulai dari media tradisional, konvensional hingga media eksperimental. Tanpa disadari kita hidup tak bisa dilepaskan dari media. Dan manusia tidak sekadar memakai media untuk saluran pesan, tetapi media memiliki kekuatan dari persepsi yang ditimbulkannya. Inilah yang harus dimanfaatkan secara bijak oleh seniman dan desainer.

Pada episode ini kita masih akan membahas gambar. Banyak pertanyaan yang muncul ketika kita mencermati gambar. Gambar umumnya dipandang lebih inferior dari tulisan. Penyebabnya barangkali karena untuk bisa menulis orang perlu belajar dari abjad hingga lancar membaca dan menulis. Sedangkan gambar dianggap sebagai bakat yang dimiliki oleh seniman dan setiap orang yang berpenglihatan normal mampu " membaca" gambar. Namun disinilah masalahnya, kita kurang menyadari kekuatan yang dimiliki gambar....

Gambar bukan domainnya pelukis saja. Kita aktif memproduksi gambar di dalam benak kita berupa ide, mimpi, khayalan, kesan dan seterusnya. Manusia mencipta, mendaur ulang, membagikan, bahkan memanipulasi gambar. Bagian ini antara lain memberi pengetahuan dasar tentang gambar bagi desainer antara lain makna gambar dan klasifikasi gambar.

Gerak juga termasuk dalam seni rupa, karena gerak dapat kita lihat. Gerak dalam seni rupa tidak hanya bersifat fungsional, seperti seseorang sedang menggaruk tangannya yang gatal, tetapi gerak juga bersifat estetik atau simbolik. Gerak memiliki karakter yang dapat menyampaikan pesan tertentu bersama dengan elemen rupa lainnya seperti garis, bentuk, warna dstnya.

Tekstur barangkali elemen rupa yang kurang disadari kehadirannya. Kita meresa memang sudah seharusnya demikian. Kulit buah misalnya, memiliki beragam tekstur yang antara lain berfungsi sebagai pembeda. Tubuh kita pun terdiri dari beragam tekstur dari ujung kaki hingga kepala. Tekstur terutama adalah sensasi indra peraba. Halus, kasar, dstnya....dan indera peraba kita meliputi seluruh tubuh kita. Bukan hanya tangan dapat merasakan tekstur, lidahpun menuntut agar dapat merasakan tekstur...

Ruang mungkin elemen rupa yang paling kita perlukan. Garis, bentuk, warna, tekstur membutuhkan ruang untuk eksis. Pada bagian ini kita akan membahas ruang tidak terbatas pada bidang gambar saja, tetapi meluas sampai menyentuh segenap kehidupan manusia. Berbagai dimensi ruang ini ternyata terkait erat dengan desain dan seni rupa.

Bentuk pegang peran penting dalam kehidupan manusia. Baik bentuk natural maupun artifisial. Dalam seni rupa bentuk tidak terlepas dari garis dan titik. Bagian ini mengajak kita untuk mengamati lebih dalam ketiga elemen yang sering terlupakan atau terlewat dari perhatian kita. Padahal ketiganya merupakan elemen mendasar dalam menciptakan karya seni rupa. Dengarlah mulai dari titik, garis, bentuk dstnya....

Pembahasan difokuskan pada warna sebagai salah satu elemen seni rupa. Antara lain bagaimana desainer menciptakan makna dibenak orang melalui media pewarna tertentu, melalui perpaduan warna dengan warna, melalui interaksi warna dengan permukaan, lewat penerapan warna pada gambar dan sebagainya. Singkatnya bagaimana memberikan sensasi warna tertentu yang bisa memicu persepsi dibenak orang sesuai dengan tujuan desain.

Membahas kedudukan dan manfaat ilmu psikologi komunikasi bagi bidang desain komunikasi visual