dulu gw pikir kalimat "the only thing matters is your happiness" adalah kalimat terklise di dunia, until i understand why some people love someone by letting them go

Istirahat sih...

dicoba, ya? dicoba untuk nggak selalu bergantung dengan rasa senang

gapapa, mungkin beberapa jarak diciptakan Tuhan bukan untuk ditempuh, tapi untuk dibiarkan. dibiarkan tetap jauh.

gapapa. karena mungkin, nggak ngerti adalah jawaban yang kita cari

karena pulang bukan tentang rasa nyaman, tapi tentang bertahan.

kalau kehilangan ujungnya cuma mengikhlaskan, berarti melihatnya bahagia dengan orang lain tidak masuk dalam perjanjian

beberapa hal baik memang harus dipindahkan dalam bentuk perpisahan

Kalau sampe diri sendiri juga hilang, berarti tiap kekhawatiran, masalah, sedih dan kecewa sudah gak ada lagi teman dan penyembuhnya. Itu bahaya. Lebih bahaya dari kesunyian itu sendiri.

Bukan semesta yang jahat, tapi kitanya yang nolak

gapapa. dipake dulu jatah jadi manusianya

Hati ternyata seegois itu

nanti juga gapapa

pada akhirnya orang sedih cuma butuh tau kalo dia gak sendirian

dan untuk segala tugas yang harus, bertahanlah.

semua menyenangkan, tapi semua juga punya jam pulangnya. kita bukan jakarta yang enggak pernah tidur

manusia senang menerima ketidaktahuan ketika hal salah terlampau menyenangkan untuk dimakan mentah-mentah.

Apa masalah yang diasah sudah selesai menjajah? Atau justru minta kita untuk mengalah?

masalah sederhana yang semua orang pasti pernah punya

gagal itu biasa aja

ini kita lagi hidup di dunianya siapa kalau begitu?

jangan ragu untuk putar balik. jangan takut untuk pulang.

supaya bisa tahu bedanya menerima dan menggenggam. supaya bisa mengerti bedanya merelakan dan mengikhlaskan