Episodes
Berdiri sejak 2004, Starcross sukses menancapkan kuku di bisnis clothing clothing dengan memiliki 23 toko yang tersebar di seluruh republik ini. Kesuksesan ini tentunya tak semudah membalikan telapak tangan. Sang pemilik yang akrab disapa Tbonk Weimpy, justru mengawali karirnya sebagai shopkeeper. Merasa memahami demand konsumen, Tbonk pun memutuskan membuat brand Starcross di Yogyakarta, kota yang dianggapnya sebagai laboratorium. Tempat untuk belajar dan berproses.
Dalam 17 perjalanan...
Published 10/27/21
Berbicara sepak terjang di dunia clothing, Michael Kurniawan-founder Public Culture sudah mencoba membuat brand saat masih berstatus sebagai mahasiswa Desain Komunikasi Visual. Ketika itu Michael mengaku memiliki pengetahuan yang masih sangat terbatas di bidang ini, berkat kecintaan dengan dunia fashion membuatnya terus belajar. Hingga akhirnya mendirikan Public Culture pada 2015.
Sebagai Managing Director di Kultur Muda Indonesia (KMI) yaitu perusahaan yang menaungi Public Culture dan...
Published 08/04/21
Sejak duduk di bangku SMA, Kevin Naftali sudah berjualan t-shirt dengan sistem PO di Kaskus. Lantas Kevin membulatkan tekad untuk memantapkan bisnis clothingnya dengan mendirikan Kevas pada tahun 2011. Di awal 5 tahun Kevas berdiri, brand ini begitu identik dengan pakaian berbahan rajut atau knitwear, walau kemudian Kevin mencoba membuat jenis clothing lainnya, dan diterima market dengan baik.
Pria berkacamata yang mengaku ‘kecanduan’ mie ayam ini awalnya mengelola Kevas hanya dibantu oleh...
Published 07/23/21
Awalnya Martias Samsudin, tidak ingin membuat brand clothing. Queen Beer memilih fokus pada produk jeans karena pada saat itu brand clothing dirasa sudah amat banyak. Menurut Martias yang pada saat itu juga memanfaatkan Kaskus untuk memasarkan produknya, banyak konsumen menyukai jeans rilisan Queen Beer karena fitting-nya yang pas di badan.
Setelah 1 dekade Queen Beer berdiri, Martias mencoba peruntungan di dunia sneakers dengan menghadirkan QNBR Footwear. Lini baru ini fokus mengembangkan...
Published 07/15/21
Arief Juntara atau biasa disapa Tara merasa membutuhkan tandem untuk membantunya merilis brand Beazt Footwear, sehingga dia memutuskan mengajak Rachmat Firdaus atau Mamie yang waktu itu masih menjadi gitaris band Last Child. Pada konsep awalnya, Tara ingin merilis sepatu skateboard karena dia merasa memahami kebutuhan 'anak' skate.
Tak hanya sekadar berkolaborasi, Tara dan Mamie ingin juga menuangkan karya kolaborator dalam produk Beazt. Pada Swellcast episode ini, kita bisa menyimak...
Published 07/07/21
Ketertarikan dr. Tirta akan dunia retail diawali dengan berjualan sneakers yang kemudian bangkrut hingga menapaki kesuksesan setelah membuka jasa cuci sepatu Shoes n Care yang berkembang hingga puluhan toko. Akhirnya pada 2016, alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada ini mendirikan Communion Management sebagai proyek idealisnya yang sengaja mengincar segmen B dan C.
Pada Swellcast di episode ini, Tirta akan menceritakan pengalamannya yang sering diremehkan, dianggap jamet saat...
Published 07/02/21
Terinspirasi dari nama-nama toko material bangunan, Fiyan Sastro memilih dan menemukan nama Shining Bright untuk brand clothing-nya di rumah Raka Vierratale. Pada awalnya Fiyan malah tidak pernah terpikirkan sama sekali untuk membuat clothing karena lebih fokus di dunia musik. Namun, akhirnya dia memutuskan keluar dari dunia tersebut dan memilih survive di dunia clothing.
Pada Swellcast di episode ini, Fiyan akan menceritakan bagaimana perjumpaannya dengan Tarra Budiman, seorang presenter...
Published 06/01/21
Bermula dari kekecewaan dan pandangan sinikal terhadap medis, Arissuno Matsuzaki membangun Cynical MD menjadi brand clothing yang begitu digemari oleh kalangan muda di Jakarta era 2001 hingga 2006. Masih jelas di ingatan Ariss, momen ketika membuat logo di rumahnya dan usulan nama Cynical, MD dari sahabatnya, Ricky Siahaan yang kini dikenal sebagai gitaris Seringai.
Di Swellcast kali ini, Ariss akan membagi kisah bagaimana dia memindahkan tokonya ke tempat yang lebih luas dengan bermodalkan...
Published 05/27/21
Setelah kesuksesan brand Wellborn yang didirikannya pada 2006, Mielka Raputra Bardin mencoba menciptakan brand streetwear berdasarkan pengalaman yang ia miliki dengan idealisme yang berbeda. Akhirnya Milka menciptakan Super Sentimental Secret Theory (SSST) pada 2019. Walau tidak sesuai dengan kaidah penamaan brand yang mudah diucapkan dan mudah diingat, nama tersebut dipilih karena Mielka merasa brand ini agak sentimental dan juga eksperimental.
Mengaku menyukai segala sesuatu yang...
Published 05/09/21
Bermula dari kegemarannya akan topi, Elang Eby yang dikenal sebagai vokalis sekaligus gitaris band Polyester Embassy, menjalankan brand Capslock yang mulai dirintis sejak 2016. Merangkap sebagai vendor, Elang mengaku sanggup memproduksi topi jenis apapun selama melalui proses dijahit. Pada Swellcast episode ini Elang akan membagikan pengalamannya soal eksperimen di awal-awal mendirikan capslock, pentingnya bertanya pada generasi yang lebih muda, dan kenapa branding topi itu gampang-gampang...
Published 05/04/21
Setelah bubarnya Puppen, Arian Arifin a.k.a Arian13 hijrah ke ibukota untuk bermukim dan bekerja. Arian mengaku awalnya sama sekali belum memiliki ketertarikan membuat brand clothing. Selain kesibukannya sebagai frontman Seringai, Arian sempat berkarir di media cetak, sampai akhirnya terpaksa menganggur karena media itu tutup. Hingga akhirnya tercetus ide membuka toko merchandise musik bernama Howling Wolf di bilangan Cipete, Jakarta Selatan.
Pada Swellcast episode ini, kita akan mendengar...
Published 04/29/21
1/999, adalah brand sneaker dan apparel yang didirikan pada November 2018 oleh Dochi Sadega, bassist sekaligus pencipta lagu di band Pop Punk, Pee Wee Gaskins. 1/999 adalah proyek passion dari Dochi yang sebelumnya memang sudah memiliki brand clothing Sunday Sunday. Dochi sendiri pernah membuat desain untuk beberapa brand sepatu sebelumnya.
Pada Swellcast ini, Dochi akan membagikan kisah tentang kegemarannya akan sneaker, bahkan pria berkacamata ini akan menolak jika diminta untuk mendesain...
Published 04/25/21
Nakal menjurus ke sensual. Itulah hal pertama yang terbesit di kepala saat melihat Kinky. Tema erotisme yang diusung Kinky terbilang berani untuk ditampilkan di industri clothing republik ini. Namun Kinky berhasil menerjemahkan tema nakal menjadi rangkaian artikel yang menarik sejak kemunculan pertamanya. Novi, sosok di balik brand Kinky, berusaha menyampaikan erotisme sesopan mungkin walau itu dirasa amat sulit.
Pada Swellcast kali ini, Novi akan berbagi cerita soal fetish, pengalaman...
Published 04/21/21
Di tengah kesibukannya bekerja di industri retail pakaian, Rifky Ferdinand yang pada masa itu ingin mencari penghasilan tambahan, akhirnya membentuk brand Word Division pada 2015. Uniknya di masa-masa awal berdiri, Word Division malah belum memproduksi sepatu seperti yang kita kenal saat ini.
Pada Swellcast kali ini kita akan mendengar obrolan bersama Rifky tentang kolaborasinya bersama Rockmen serta Union Studio Singapore yang banyak diborong ‘bule’, betapa tidak mudahnya mencari vendor...
Published 04/19/21
Pada awalnya publik mengenal Raka Cyril Damar sebagai gitaris Vierratale dan eks gitaris Killing Me Inside. Hingga muncul keinginannya untuk memiliki bisnis sampingan di samping kesibukannya bermusik. Pada 2011, Raka membangun brand Schitzo tanpa business plan seperti orang-orang kebanyakan, terlebih lagi pengalaman di industri fashion. Raka yang mengaku introvert dan gemar bermain game ini memulai semuanya dari nol.
Pada Swellcast kali ini, Raka akan berbagi cerita tentang style desain...
Published 04/15/21
Maret 2018, nama Saint Barkley tiba-tiba melesat ke permukaan karena salah satu sneaker kreasi mereka diboyong Presiden Joko Widodo dalam perhelatan Jakarta Sneaker Day. Salah satu owner, Ami Muhammad, yang saat itu turun langsung, sama sekali tak mengira sneakers-nya diboyong orang nomor satu di republik ini. Kala itu, Saint Barkley yang berdiri sejak 2012 adalah satu-satunya brand sneakers lokal yang dipercaya penyelenggara untuk berpartisipasi.
Dalam Swellcast episode ini, Ami Muhammad...
Published 04/11/21
Berdiri sejak tahun 2004, Screamous merupakan salah satu brand lokal yang masih tetap bisa menjaga eksistensinya hingga kini. Sang pemilik Screamous, Nino Norman mengaku pandemi telah memaksanya lebih kreatif dan inovatif. Mulai dari memanfaatkan fitur Shopee Live, hingga customer service Screamous yang diperbanyak hingga 8 orang demi meningkatkan kepuasan konsumen. Apalagi Screamous sempat jadi perbincangan karena menempati urutan ke-5 Top Selling di Shopee saat event 12.12 lalu.
Di...
Published 04/07/21
Mengelola dan membesarkan Evil sejak 2003, tidak banyak yang tahu perjuangan Laurensius Teguh Pramono atau biasa disapa Ipam berjuang dalam meraih kesuksesan. Enggan ketika diminta membantu bisnis sang ayah, Marius 'Wiwied' Widyarto, pendiri brand t-shirt legendaris C59, Ipam malah memutuskan bersusah payah menciptakan brand clothing sendiri. Di Swellcast kali ini kita akan mendengarkan cerita Ipam yang pernah meminjam modal untuk modal awal usaha ke rentenir dengan bunga yang besar, hingga...
Published 04/02/21
Dikenal publik sebagai mantan frontman Rocket Rockers, Noor Al Kautsar atau lebih akrab dengan sapaan Ucay, menciptakan brand skate shoes FYC (Forever Young Crew) karena kecintaannya pada skate shoes yang kerap ia gambar di bagian belakang buku pelajarannya saat duduk di bangku sekolah. Pria yang sempat mempelajari sepatu handmade di Cibaduyut ini menegaskan kita harus melek humanity jika berbicara soal sesuatu yang hype.
Ucay melihat bahwa pandemi membuatnya belajar untuk survive, semakin...
Published 03/30/21
24 tahun tentu bukan perjalanan yang pendek bagi Muhammad Rizky Yanuar dalam membangun Sch yang dahulu dikenal dengan nama Ouval Research. Pada Swellcast kali ini, Rizky akan menjelaskan alasannya memendekkan nama brand-nya menjadi Sch, soal pandemi yang berpengaruh terhadap gerai offline, dan karakter pembeda antara Gummo dan Sch shoes.
Rizky yang berekspansi di bisnis kuliner dengan membuka Bureau Coffee & Dining, mengaku omset saat ini lebih bagus daripada di awal-awal pandemi, dengan...
Published 03/27/21
Di saat banyak brand lain bergelimpangan ekses dari krisis karena pandemi, Rico Lubis malah menambah jumlah karyawan Urbain dan semakin melebarkan sayap bisnisnya. Dikenal sebagai seorang streetballer kawakan, Rico berbicara soal identitas suatu brand, dan berani mengeluarkan statement kalau Urbain adalah salah satu dari sedikit brand streetwear yang secara culture bisa dipertanggungjawabkan. Bahkan Rico menegaskan bahwa streetwear adalah attitude, bukan sekadar desain.
Di episode Swellcast...
Published 03/23/21
Vincentius Aditya menganalogikan Paradise Youth Club dengan tanaman bonsai. Tanaman yang tidak perlu tumbuh besar, walau kecil tapi tetap terlihat indah. Adit juga tidak mempermasalahkan jika hanya segelintir orang yang membeli produknya dan bercerita juga tentang inspirasi yang bisa dia dapat dari poster rave party era 90-an dalam hal desain untuk diaplikasikan ke tema koleksi dari Paradise.
Jauh sebelum mendirikan Paradise Youth Club, Adit mengawali karir sebagai shopkeeper clothing store...
Published 03/19/21
Pada episode kali ini di Swellcast, kita akan berbincang diselingi gurauan dengan Kemal Palevi seputar KEM Footwear. Pria yang dikenal publik sebagai seorang komika, aktor, dan rapper ini (walau Kemal lebih senang dikenal sebagai seniman) mengaku membuat KEM Footwear berangkat dari sebuah keresahan, Kemal juga akan bercerita soal ketertarikannya terhadap hal-hal oldschool, dan menjelaskan kenapa di KEM Footwear dia memasukan tanggal ulang tahun dan tanggal saat Ayahnya berpulang.
Kisah...
Published 03/16/21
Pada episode kali ini di Swellcast, kita akan mendengarkan kisah perjuangan Hendi Putra Dermawan mendirikan Rafheoo di usia 17 tahun bersama 4 orang temannya. Rafheoo yang awalnya memproduksi tas, diawali dari fakta yang ditemukan bahwa produsen tas lokal pada saat itu masih sangat sedikit. Di sini Hendi akan menceritakan soal modal awal, proses mencari vendor tas di Bandung, hingga memutuskan membuat ‘workshop’ sendiri di Jakarta.
Sarat dengan pengalaman mencari berbagai vendor, Hendi...
Published 03/13/21