Bincang-bincang seputar ajang lomba Podcast bersama Podcast Kesel Aje (Oza Rangkuti), dan kami salah satu dari 20 besar kontestan yg berhasil masuk, dari jutaan peserta lainya pada akhirnya si pemenang ialah podcast yg berisi puisi-puisi galaw khas barisan senja sampai menjelang subuh. Menurut kami nggak bisa disalahkan juga kenapa tukang baca puisi dengan setingan Miuzik syahdu yg dimenangkan. Jelas karena market size pendengar pada zaman ini mungkin di ranah mereka. Mereka yg senang membahas makna cinta, atau barisan sakit hati, galau-galau yg dibuat-buat agar dapat perhatian, atau kisah cintanya yg baru 2 bulan dikaitkan dengan belahan jiwa? Panteglah! Lantas mengapa generasi dungu ini terjadi? banyaknya anak pra remaja, hingga remaja yg kebanyakan bertumbuh berkembang di lingkungan serba kekurangan, kamseupay, konservatif, ortodoks, dan segala adjektif yg menandakan system klaustrofobik social yg mustinya generasi patah hati dan senja-senjaan harusnya tidak ada. Generasi-generasi caper dengan cara merekayasa kegalauan agar ditanya-tanya Loe kenapa kok Syedih. Gue berak soalnya di celana. Loe mau cium taig guweh?