Episodes
Meski sudah berkali-kali mengalami kelelahan, aku tetap menolak istirahat. Aku melipatgandakan kopiku, menyulam dini hari bersama monitor yang lelah kupandangi sejak tadi.
Published 07/26/23
Sekarang, kau tak lagi berjalan sendiri. Ada seseorang di sampingmu yang siap jadi penyeimbang. Ia lelaki yang beruntung –juga bertanggung jawab, katamu. Dan aku sangat bersyukur kau berani mengambil langkah itu. Kau pemberani, Fat!
Published 05/29/23
Belum lama ini, kau mengirimkan gemuruh petir paling nyaring ke kepalaku. Lewat pesan singkat via WhatsApp, tiba-tiba kau pindah hati secepat kilat.
Published 05/29/23
Suatu hari, kau pernah cerita soal hatimu yang patah, juga perang dingin antara kepala dengan hatimu yang payah.
Published 05/29/23
Syaratnya mudah; cukup tampil apa adanya, suara merdu, suka Marvel dan punya pelukan sehangat sore.
Published 05/29/23
Hai cantik. Aku ingin bilang sesuatu. Dan kuharap kamu mau mendengarnya. Ini dari aku, kekasihmu yang ternyata tidak setegar itu.
Published 05/29/23
Aku tahu aku tidak dalam posisi yang tepat untuk bicara ini, tapi ketahuilah aku sangat mendukungmu untuk apapun yang sedang kau kejar atau sangat kau sukai.
Published 05/29/23
Lewat foto ‘Sekali Lihat’ yang kau kirim tiba-tiba atau lewat Voice Note yang bagimu tak bermakna tapi buatku penuh bunga, kau merangsek ke labirin kompleks kepalaku.
Published 05/29/23
Aku ingin membelah kapalamu dengan sederhana. Lalu memeriksa siapa saja yang singgah di situ: membaca pernahkah pikiran jahat kau niatkan.
Published 05/29/23
Kami punya rencana rabi tahun ini. Akan kami kemas dengan sederhana dan intim. Tak perlu banyak tamu undangan.
Published 05/29/23
Kita akan selektif pada waktunya. Memilih dengan cermat dan bijaksana siapa si orang paling tepat itu.
Published 05/29/23
“Udahlah. Semua kan udah ada yang ngatur. Aku juga nggak buru-buru amat. Santai”
Published 05/29/23
Aku punya ide kencan denganmu. Grocery date. Aktivitas belanja bersama di supermarket paling lengkap. Tentu saja, kencan ini bisa dilakukan setelah mungkin sudah 5 sampai 6 kali kita bertemu.
Published 05/29/23
Terhitung sejak dua bulan terakhir, ada tiga kabar pernihakan yang nusuk kuping gue.
Published 05/29/23
Bertemu Fatmi. Ada drama sedikit, lalu hahahihi sebentar. Segera ku ajak ke tempat rahasia. Kami duduk berhadap-hadapan. Beberapa menit kemudian, basa-basi pun selesai.
Published 04/05/23
Sejujurnya, buber adalah salah satu moment yang paling kutunggu di ramadan. Bahkan bisa dibilang, aku orang yang cukup sering mengompori teman-teman untuk buber – ya meski pun selalu gagal.
Published 04/05/23
Masuk lingkar hijaumu itu rasanya manis asam asin. Cukup excited, tapi jujur suka merinding duluan sebelum membukanya.
Published 04/05/23
Iya, Kamala. Kau benar. Aku sudah cukup muak dengan masalah hidupku yang ini-itu saja. Aku ingin mencari masalah baru. Bersamamu tentu saja.
Published 04/05/23
Kita akan selalu nerimo pada akhirnya. Menerima setiap keadaan baik buruk dengan terus memompa daya tahan hidup.
Published 04/05/23
Jadi aku punya rencana: buka puasa di Pantai Parangtritis. Entah akan sendiri atau bersamamu, aku tak tahu.
Published 04/05/23
Jika kau tak melihatku, maka aku yang melihatmu. Jika muskil menemuimu, maka kuhadirkan kau di mimpiku. Jika balasanmu adalah ketidakpedulian, aku lebih tidak peduli!
Published 03/25/23
Soal kekecewaan, amarah, kesabaran, kepasrahan, suasana gelap dan pengap. Lalu, cermati doa yang ia ucap.
Published 03/24/23
Sejak beberapa tahun lalu, Ramadan selalu datang dengan cipratan ingatan masa lampau yang kacau
Published 03/22/23
Kau ingin misuh kan? Kau cuma takut melakukannya.
Published 03/22/23
Sejak kita saling lucu-lucuan, ada satu hal yang belum kesampaian sampai sekarang; Mengajakmu ke Bukit Paralayang
Published 03/22/23