Eps 11 - Teruntuk
Listen now
Description
Eps 11 - Teruntuk Kepada siapapun, yang berhasil merebut hatinya. aku ingin menitipkan pesan, soal beberapa aturan yang semoga bisa membantumu. Agar kelak kau tidak mengulangi kesalahan yang sama sepertiku.  Ketahuilah, ia adalah perempuan yang sangat luar biasa, tangguh, gigih, mandiri, lembut, penyayang, dan segala hal-hal baik yang luar biasa ada padanya.  Betapa kau sangat beruntung, menjadi satu-satunya di antara banyaknya pilihan yang lebih baik untuk hidupnya. Dan kini, aku ingin memberimu beberapa aturan, yang akan membuatnya selalu mencintaimu.   Pertama, jangan memintanya untuk fenimin. Kedua, jangan biarkan ia meneguk segelas kopi, sebab ia akan berada di rumah sakit semalaman, ketiga, saat bersamanya pesankanlah ia coklat atau seporsi terang bulan kesukaannya. keempat, jika ia sedang marah bujuklah ia dengan memberinya pujian lelucon, kelima, bila ia sedang sibuk maka berilah waktu untuknya menyelesaikan rutinitasnya yang melelahkan itu. keenam, jangan pernah mengumbar hubungan kalian pada siapapun, bila tak ingin ia murka. ketujuh, apapun kabar yang kau dengar tentangnya, tanyakanlah padanya jangan pada orang lain.  kedelepan, kelak, ia akan menelponmu berjam-jam di tengah malam buta hanya untuk meluapkan semua pedihnya, maka sabarlah mendengarnya menangis agar hatinya merasa legah. kesembilan, berilah kepercayaan, dan sesekali berucaplah bila kau sedang cemburu. kesepuluh, dan apa bila dia berkata, "Mati mohon mati dong mati" maka jangan menganggap itu serius, sebab kalian akan semakin lebih baik.  Kesebelas, ia tak pernah meminta apa-apa padamu, tetapi saat ia membutuhkan sesuatu tolong berikan semuanya yang kamu punya. dua belas jagalah ia seperti kau menjaga dirimu, dan berilah pujian saat ia menunjukkan suara indahnya. dan terakhir, ia suka menulis maka berilah ia dukungan. Kelak bila sakitnya kambuh, datanglah tepat waktu di rumah sakit, lalu berdirilah disampingnya agar ia merasa tenang atau berdirilah di depan pintu ruangannya. Jangan mengekangnya, berikanlah ia kebebasan. Jangan membentaknya, jawablah ia dengan lembut. sebab, karenanya, kau akan merasakan seutuh-utuhnya mencintai dan dicintai.  Dan yang paling penting, tetaplah memperjuangkannya, meski ia terus saja menolakmu. Dan temuilah orangtuanya secepatnya, sebab ia tengah menunggumu.  Pengisi Suara : Tuan Penulis : Tuan --- Send in a voice message: https://anchor.fm/potret1/message
More Episodes
“Semesta itu adil. Pun jika belum masuk akal hari ini, lusa atau entah hari apa. Keadilan semesta akan datang, mengetuk pintu rumah kita, dengan membawa hal-hal yang tidak pernah kita perkirakan, sebelumya”   Semesta membuat racikan takdir yang berbeda-beda, pada tiap-tiap...
Published 06/14/22
Published 06/14/22
Di Hari Raya, aku lebih memilih untuk berziarah rindu di hadapan kaleng kudapan kesukaan seseorang yang kini tak lagi bisa ku sentuh dan lihat.  Aku lebih memilih menebar bunga di tempat-tempat yang dulunya ada ceritaku dengannya.  Di kursi kayu tempat aku duduk dengannya, mau pun di...
Published 05/01/22