Episodes
“Semesta itu adil. Pun jika belum masuk akal hari ini, lusa atau entah hari apa. Keadilan semesta akan datang, mengetuk pintu rumah kita, dengan membawa hal-hal yang tidak pernah kita perkirakan, sebelumya”   Semesta membuat racikan takdir yang berbeda-beda, pada tiap-tiap manusia.  Pengisi Suara : C**a Penulis : Waras Hati --- Send in a voice message: https://anchor.fm/potret1/message
Published 06/14/22
Published 06/14/22
Di Hari Raya, aku lebih memilih untuk berziarah rindu di hadapan kaleng kudapan kesukaan seseorang yang kini tak lagi bisa ku sentuh dan lihat.  Aku lebih memilih menebar bunga di tempat-tempat yang dulunya ada ceritaku dengannya.  Di kursi kayu tempat aku duduk dengannya, mau pun di ruang-ruang yang masih penuh aroma keberadaannya.  Suara: Tuan Penulis: Waras Hati --- Send in a voice message: https://anchor.fm/potret1/message
Published 05/01/22
Eps - Untuk Ikhlasmu Untuk apa pun yang pergi Untuk apa pun yang hilang Untuk apa pun yang dicuri Untuk apa pun yang digagalkan Untuk apa pun yang rampas Untuk apa pun yang diambil Tanpa kesiapan kita Tanpa persetujuan kita Ikhlaskan bagaimana pun caranya --- Send in a voice message: https://anchor.fm/potret1/message
Published 08/09/21
Eps 21 - Perlawanan Terhadap Diri Sendiri Nanti, setelah kau lelah menghadapi perlawan hidup yang kau buat sendiri. Sempatkan untuk menemui dirimu sendiri, dan dengar apa yang dia katakan. Aku sudah pernah membuat rencana ku sendiri. Didalamnya terdapat kata lawan yang begitu banyak.  Apapun yang aku tidak suka, ku lawan.  Apapun yang aku inginkan, Aku akan persiapkan perlawanan untuk mendapatkannya. Hampir semua hal, sudah pernah aku lawan.  Pengisi Suara: Tuan Penulis: Waras...
Published 05/23/21
Eps 20 - Cerita Sahur Tuhan, pagi ini rasanya sangat berbeda. Entah aku harus menyambut bulan baik ini dengan perasaan yang seperti apa? Bahagia kah? Senang kah? atau lagi-lagi harus ku awali dengan sebuah tangis dan ingatan yang terluka. Entah, makanan macam apa yang harus aku santap. sementara semua makanan rasanya sangat hambar di pandanganku. Bukankah, sahur harusnya dilewati dengan penuh kegembiraan dan kesyukuran. Tapi, satu-satunya kegembiraan dan kesyukuran yang aku miliki,...
Published 04/30/21
Eps 19 - Ilalang dan Kegelapan Menghinjau, ibarat ilalang di padang rumput rinduku telah tumbuh subur  tak bertuan namun terus tersirami kefanaan macam apa yang sedang kurawat ilalang dan kegelapan rinduku terus hadir saat sunyi gelap malam menjemput hening dan suara jangkrik  adalah harmoni di antara tangis dan doa  bukankah ditinggalkan harusnya telah menjadi kerelaan bagi hati mengiringi yang pergi dengan berjuta rasa berbalut duka aku telah banyak menjumpai...
Published 04/26/21
Eps 18 - Buku Harian Rindu Semua yang tak lagi bisa aku lihat, sentuh dan dengar. Semuanya bersekongkol untuk membuat buku harian rindu, untukmu. Jika sempat serta mampu kau jangkau, bacalah.  Di dadaku. Rindu serupa anak semata wayang yang rapuh. Terlahir dari keluarga sederhana, yang sedang berada diujung tanduk. Ayahny bernama waktu, dan Ibunya bernama ingatan.  “Rindu, jika Ayah dan Ibu bercerai, kamu mau ikut siapa?” “Bolehkah aku hidup di dalam buku harianku sendiri, tanpa harus...
Published 04/21/21
Eps 17 - Cerita Berbuka Tuhan, semoga di bulan baik ini semua kabar baik yang sempat tertunda, tersampaikan tepat waktu.  Kau bilang, berbukalah dengan yang manis.  Tapi, satu-satunya rasa manis yang aku miliki, adalah kenangan terakhir berbuka di ruang tengah dengan keluarga yang utuh. dan ruang, telah mencuri itu.  Kau bilang, berbukalah secukupnya.  Tapi, satu-satunya rasa cukup yang aku miliki, adalah kenangan terakhir saat menemani ibu memasak hidangan berbuka, sembari menunggu...
Published 04/17/21
Eps 16 - Tanah Rantau Bertahun-tahun sudah daku di tanah rantau, kampung halaman nan jauh terkenang dalam ingatan. Sanak saudara saling bergilir, lirih memanggil pulang, namun tak satu jua yang menggerakkan hati untuk lekas pulang menebus rindu.  Demikian, ada hal-hal yang membuat ku enggan untuk pulang menjumpai tanah lahir ku, tanah leluhur ku. Maafkan daku, jiwa ku terlalu nyaman di tanah rantau ini, meski hati tak sebaik yang di kira. Maafkan daku, yang masih terus berusaha menemukan...
Published 04/12/21
Eps 15 - Lelaki itu Bapak Namanya Lelaki itu Bapak namanya, yang paling merasa khawatir saat menantikan kelahiran anaknya. Lelaki itu Bapak namanya, yang paling bahagia saat melihat anaknya berhasil menggapai tujuannya.  Lelaki itu Bapak namanya, yang paling bersedih saat mengetahui hal buruk tengah menimpa anaknya.  Lelaki itu, Bapak namanya, yang diam-diam selalu menanyakan segala hal tentang anaknya pada Ibu.  Lelaki itu, Bapak namanya, yang paling sibuk saat menjelang pernikahan...
Published 04/09/21
Eps 11 - Lautan Isyarat Hati Dalam ruang persembunyian ku, aku mengaku bahwa ada deburan rasa yang diam-diam meluap seperti lautan biru.  Hadir di antara matahari pagi yang menghangatkan jiwa.  Matamu yang indah, telah melahirkan gemercak kagum dalam dada yang haru saat memandangmu teduh.  Apakah kau merasakannya, tentang isyarat yang datang membawa jutaan harapan, menerjang berusaha memecah karang-karang hatimu.  Kapal yang ku namai cinta itu telah berlayar di samudera hatimu, membawa...
Published 04/07/21
Eps 13 - Bolehkah Aku Merayu-Mu Lagi Tuhan Tuhan, setelah perginya bolehkah aku merayumu lagi? Seperti saat dulu pertama kali aku memintanya lewat doa mesra penuh yakin.  Tuhan, setelah tiadanya, bolehkah aku merayumu lagi, seperti saat dulu yang siang malam tiada henti menyebut namanya untuk kau sandingkan dengan ku yang tak punya apa-apa ini.  Tuhan, semoga kau tidak mencemburuinya sebab dikataku hanya namanya yang selalu ku semogakan. Sebuah rasa yang kini sedang bertahta di hati,...
Published 04/05/21
Eps 12 - Bila Pada Kemudian Hari Ketika hari hampir habis dan doa hanya menjadi ritus ala kadarnya, sementara daun-daun tak sedikit pun menebak ke mana angin akan meniupnya. sama seperti kita manusia, yang teramat kecil dihadapan rahasia. yang tak sedikit pun berkuasa atas jatuh bangun kita.  sama seperti tuan dan puan yang tak pernah benar-benar berkuasa atas perasaan yang telah susah payah kalian perjuangkan namun kalah oleh ego.  Tapi ingatlah ini.  Bila pada kemudian hari bukan dia...
Published 04/02/21
Eps 11 - Teruntuk Kepada siapapun, yang berhasil merebut hatinya. aku ingin menitipkan pesan, soal beberapa aturan yang semoga bisa membantumu. Agar kelak kau tidak mengulangi kesalahan yang sama sepertiku.  Ketahuilah, ia adalah perempuan yang sangat luar biasa, tangguh, gigih, mandiri, lembut, penyayang, dan segala hal-hal baik yang luar biasa ada padanya.  Betapa kau sangat beruntung, menjadi satu-satunya di antara banyaknya pilihan yang lebih baik untuk hidupnya. Dan kini, aku ingin...
Published 03/31/21
Eps 10 - Di Kota ini Di kota ini, pada awalnya kita hanya sama-sama saling menggantungkan nasib, untuk sebuah kehidupan yang kita percayai akan lebih baik dari kota kelahiran kita.  Bekerja dari pagi hingga menjelang pagi lagi, bergelut dengan kesibukan. Bersua dengan puluhan hingga ratusan manusia setiap harinya, menjadi bagian dari perjalanan kita menempuh harap. Hingga pada akhirnya, Tuhan mulai menjalankan takdir yang telah ia tulis untuk kita. tentang pertemuan dan perkenalan....
Published 03/29/21
Eps 09 - Perempuan Ku Apa kabar? Ku harap baik-baik saja. Aku juga, sama baik.  Sekarang kamu sama siapa? Pacar? Mantan?  gebetan? Atau sama suamimu? Aku sedang duduk di halaman rumah, menikmati sebatang rokok ditemani secangkir kopi hitam hangat. Yang kelak diseduhkan tanganmu.  Perempuan ku, berdamaikan kau dengan Tuhan? Atau masih mencari alasan dan waktu yang tepat untuk berdamai?  Aku pun sama, masih mencoba dan terus berusaha.  Adakah baik agamamu atau belum, aku tak mengapa....
Published 03/27/21
Eps 14 - Setelah Seberjuang Itu Melelahkan yah, berjuang seorang diri.  Kita pernah seberjuang itu, untuk seseorang yang kita sebut cinta. Memberikan segala hal yang kita punya. Tak terhitung rasanya. Tapi jangan sesali, setidaknya kita telah berjuang hebat.  Rasanya melelahkan, peduli pada orang yang bahkan tak pernah mau tahu tentangmu Rasanya menyakitkan, berjuang untuk seseorang yang bahkan tak pernah menganggapmu ada Rasanya menyesakkan, menyayangi seseorang yang bahkan hatinya...
Published 03/26/21
Eps 07 - Penyair  Penyair tidak pernah benar-benar mabuk. Kecuali dalam puisinya sendiri. Kesepian juga bukan kesedihan. Jangan lupa terbangkan balon keberuntunganmu hari ini” Perihal di antara kita, kau atau aku yang lebih dulu terbuai luka, tenggelam dalam bahagia, kita pernah menertawakannya beberapa tahun lalu. Kehidupan memang seperti parafin tersulut sumbu. Suatu saat ada yang menangis karena perpisahan, ada yang tak bisa berkata tapi hatinya luka. Ada yang bibirnya gemetar ketika...
Published 03/24/21
Eps 06- Topeng untuk Hari Esok Di lemariku, selain berisi baju, aku juga menyimpan ratusan topeng yang tertumpuk rapi. Saling siap secara bergiliran menantiku setiap pagi, sebelum aku berangkat pergi.  Di hari apa, pada tanggal berapa dan di tahun berapa. Manusia pada akhirnya sudah boleh bepergian keluar dari kamarnya tanpa membawa turut serta topeng-topengnya. Pertanyaan itu selalu muncul setiap malam sebelum mata ini terpejam.  Dulu bapak pernah berkata.  “Nak manusia tidak hanya...
Published 03/23/21
Eps 05 - Para Pencari Makna Teruntuk tuan dan puan, pencari makna kehidupan. Pulanglah, pencarianmu tidak berujung. Karena hidup adalah perihal perjalan dan pencarian makna.  Setiap hari ku persiapkan sepatu kesayanganku. Lengkap dengan kaos kaki yang berwarna senada dengan baju dan celanaku. Tak lupa juga, ku bawa turut serta doa dan pesan orangtua ku di dalam ransel sebagai bekal agar aku tidak kelaparan di tengah jalan.  Karena hidup adalah perihal perjalanan dan pencarian makna. Oleh...
Published 03/21/21
Eps 04 - Bertahan Terkadang kita kuat karena dipaksa keadaan, kita ikhlas karena dipaksa kenyataan. Tidak apa-apa, untuk menjadi baik memang sesekali perlu dipaksakan.  Tapi yakinlah, ada sesuatu yang menanti setelah banyak kesabaran yang akan membuatmu terpana hingga membuatmu lupa betapa perihnya rasa sakit. Aku tahu, itu sangat berat. Kita dihajar habis-habisan, di tempa bertubi-tubi, jatuh, bangun. Semoga ini menjadikan kita kuat, semoga ini menjadi pelajaran berharga buat...
Published 03/21/21
Kau membuka jendela dan mendapati aku tiada, aku pergi sebelum  menganggapmu sebagai pulang, sedangkan kau mulai menamai yang pernah datang ini sebagai Si Hilang. Kau mulai menyayangi Si Hilang itu, dengan  sisa ingatanmu tentangku, tentang bagaimana aku menyapamu dan semua  peduliku. Pertanyaan klasik yang semula membuatmu jijik. Pengisi Suara: Tuan Puisi: Norman Adi Satria --- Send in a voice message: https://anchor.fm/potret1/message
Published 02/28/21
“Tidak semua hal terjadi seperti maumu, tidak semua hal untuk kau genggam. Yuk coba lagi, masih banyak kesempatan untuk tumbuh menjadi versi terbaikmu” --- Send in a voice message: https://anchor.fm/potret1/message
Published 02/28/21
Coba ingat, ketika kau berduka tangan siapa yang menghapus sedihmu? Lulocon siapa yang menggelitik perutmu hingga tawamu pecah!  Ketika kau terluka, kepada siapa tangismu pecah hingga berubah tenang? Ketika kau gusar, telinga siapa yang dengan sabar mendengar semua gaduhmu.  Ketika kau butuh, rela yang mana membiarkan dirinya menjadi tempat hanya untuk sekadar jadi tempat pelarianmu?  Ketika semua acuh, ikhlas siapa yang menyambutmu penuh hangat tanpa mengungkit kecewanya sebabmu?  Dan...
Published 02/28/21