Eps 17 - Cerita Berbuka
Listen now
Description
Eps 17 - Cerita Berbuka Tuhan, semoga di bulan baik ini semua kabar baik yang sempat tertunda, tersampaikan tepat waktu.  Kau bilang, berbukalah dengan yang manis.  Tapi, satu-satunya rasa manis yang aku miliki, adalah kenangan terakhir berbuka di ruang tengah dengan keluarga yang utuh. dan ruang, telah mencuri itu.  Kau bilang, berbukalah secukupnya.  Tapi, satu-satunya rasa cukup yang aku miliki, adalah kenangan terakhir saat menemani ibu memasak hidangan berbuka, sembari menunggu ayah pulang dari kerja, serta mendengar celoteh adik-adikku yang kebingungan memilih mana makanan yang akan disantap terlebih dahulu. dan waktu, juga sudah mencuri itu.  Percayalah Bulan baik, hanya berbaik hati pada kebaikan. Bukan pada ingatan baik seorang anak yang sedang memikul jarak dipundaknya.  Percayalah bulan baik, hanya berbaik hati pada kebaikan. Bukan pada hati kecil seorang ibu atau ayah yang takut tidak bisa memberikan hidangan yang layak di meja makan untuk anak-anaknya yang kelaparan. Tapi, apa boleh buat. bagaimanapun semua cerita berbuka itu berakhir. kita hanya bisa menerimanya, dan berharap ada kabar baik yang sempat tertunda bisa datang tepat waktu.  Pesanku, untuk siapapun yang punya cerita berbuka dengan keluarga yang utuh. pun hanya dengan segelas air putih dan dengan tiga biji kurma murahan, bersyukurlah.  Terimalah dengan kelapangan dadamu seluas-luasnya. karena itu jauh lebih dari manis dan jauh lebih dari cukup. 
 Pengisi Suara: Tuan Penulis: Waras Hati --- Send in a voice message: https://anchor.fm/potret1/message
More Episodes
“Semesta itu adil. Pun jika belum masuk akal hari ini, lusa atau entah hari apa. Keadilan semesta akan datang, mengetuk pintu rumah kita, dengan membawa hal-hal yang tidak pernah kita perkirakan, sebelumya”   Semesta membuat racikan takdir yang berbeda-beda, pada tiap-tiap...
Published 06/14/22
Published 06/14/22
Di Hari Raya, aku lebih memilih untuk berziarah rindu di hadapan kaleng kudapan kesukaan seseorang yang kini tak lagi bisa ku sentuh dan lihat.  Aku lebih memilih menebar bunga di tempat-tempat yang dulunya ada ceritaku dengannya.  Di kursi kayu tempat aku duduk dengannya, mau pun di...
Published 05/01/22