Pernahkah kau merenungkan di malam menjelang Senin seperti sekarang, bahwa kau itu rusak. Ada sesuatu dalam dirimu yang membuatmu tak berfungsi dengan baik
Namun aku tetap berdoa. Pun sebelum aku mengirim pesan perihal kepergianmu yang selalu tak bisa kau eja karena kepalamu setebal batu sehingga waktu cuma memberiku luka paling runcing.
Kita cukup sering merayakan Jakarta dengan air mata; perihal gigih perjuangan, adu cepat naik jabatan, sikut-sikutan… atau lebih sering karena perpisahan.